cahaya membawaku dekati Nya....
cahaya... cahaya... cahaya... termimpi aku teringat akan cahaya dan cahayanya. memori lalu mengukir sejuta makna buat diriku sebagai kesedaraan yang selama ini ku lalai , leka dengan keseronokan dunia. Alhamdulillah kehadiran cahaya telah menambat rasa syukur ku kepada Ya Rabbul Izzati kerana hadirnya cahaya kemilauan ini memberiku ketenangan dan penawar duka nestapa yang resah digelumang dosa-dosa noda.
Tapi cahaya hanyalah cahaya, cahaya tidak bisa berbicara.. titisan air mata cahaya menyentap nafsu keegoaanku. ku lihat air matanya mengalir dan terus mengalir melembut kalbuku yang selama ini keras dek kerana bingkisan nafsu durjana. hatiku terus bermadah bicara menyoal seribu tanda tanya, ingin jua ku dekatinya tetapi cahaya tetap cahaya kerna jiwa dan cahaya sangat berbeza.

bicara tetap kubicara , bicara jiwaku hanya kerna yang Esa.. kerna cahaya tetap bercahaya , cahayanya menyuluh jalan dekati Nya. seringkala ku tertarik akan kemilauan cahaya anugerah yang Esa.. ya rabbul jamal.. sungguh cantik cahayanya, kemilauan corak birunya menggamit ketenangan jiwa, kemilauan pinknya melembut rasa kalbu , purple menggamit rasa rindu , corak kelabu menzahir citra persona maya... tetapi itu semua hanya padangan mata.. pandangan mata selalu menipu , pandangan akal selalu tersalah , pandangan nafsu selalu melulu , tapi pandangan ati itu yang hakiki , kalau ati itu bersih...
sudah terpatri di alam buana , sudah takdir yang maha Esa .. pancaran cahaya yang terpatri kasih pada pencipta , ku harus akui segalanya. biarkan cahaya pergi dan pergi dengan cahayanya .. biar dalam diam ku berduka akan pemergiaan cahaya.. kerana ku tak ingin cahaya tahu akan hati ini.. ku takut , ku takut jikalau ku ini debu-debu yang menghalang kasih cahaya pada yang Esa. ku hanya mampu berdoa agar ingatan ku pada cahaya hingga keakhirnya.

Detik demi detik berlalu , hari demi hari melangkah pergi dan pergi , diari jiwaku tidak jemu-jemu mengukir kemilauan cahaya yang kasihnya pada yang Esa , cintanya hanya pada ayahanda dan bonda , rindunya hanya pada kalimah yang Esa. Ya Allah ku bisikan kalimah syukur , kehadiran cahaya anugerah Mu membawaku dekati Mu ya Allah. pancaran sinarannya mendamaikan jiwa sejuta mata yang melihatnya.

bicara tetap kubicara , bicara jiwaku hanya kerna yang Esa.. kerna cahaya tetap bercahaya , cahayanya menyuluh jalan dekati Nya. seringkala ku tertarik akan kemilauan cahaya anugerah yang Esa.. ya rabbul jamal.. sungguh cantik cahayanya, kemilauan corak birunya menggamit ketenangan jiwa, kemilauan pinknya melembut rasa kalbu , purple menggamit rasa rindu , corak kelabu menzahir citra persona maya... tetapi itu semua hanya padangan mata.. pandangan mata selalu menipu , pandangan akal selalu tersalah , pandangan nafsu selalu melulu , tapi pandangan ati itu yang hakiki , kalau ati itu bersih...
Daun-daun berguguran di lantai bumi , siang dan malam silih berganti , musim bunga telah berlalu .. hatiku pada cahaya tak jemu-jemu.. tetapi ku tahu , sampai suatu masa cahaya dan cahayanya akan pergi dan pergi.. dapat kurasai makin lama makin jauh cahaya pergi , cahaya yang ku dapat lihat terang bagai rembulan purnama kini dikaburi ratusan wajah manusia.. ya Allah , bisikku pada cahaya.. cahaya.. ku ingin bersamamu selalu.. tapi semuanya hampa kerna cahaya tetap cahaya.. jiwa dan cahaya sangat berbeza.

kini hujan air mata dapat ku rasa , ku lihat cahaya melangkah pergi dan terus melangkah
pergi meninggalkan taman memori... ku tak tahan lagi melihat air mata cahaya mengalir kerana yang pasti setiap perpisahan ku dapat melihat air matanya mengalir disebalik cahaya kemilauan biru , pink , purple dan kelabunya. apa- apa pun terima kasihku pada cahaya kerana membawaku jalan dekati Nya... kini ku tahu setiap pertemuaan pasti ada perpisahan..
mengiringi Sebuah Pertemuan..
syukur sungguh dihati ini
dikurniakan teman sejati
menunjuk jalan dekati Nya
tika diri dalam kebuntuan
betapa kuhargai kujujuran yang kau beri
mengajar ku mengenal erti
cinta hakiki dan abadi
tiada yang menjadi impian
selain rahmat kasih Mu Tuhan
yang terbias pada ketulusan
sekeping hati seorang insan
bernama teman
Comments
Post a Comment